Di dekade 70-an, ketika dunia dilanda demam rock & roll, sebuah genre musik baru menggoncang Indonesia. Dangdut, begitu mazhab musik tersebut dinamai. Jenama itu diduga onomatopik gendang khas musik tersebut, seperti diyakini William Frederick, pakar sejarah asal Amerika. Kendati embrionya sudah lama eksis di Indonesia sebagai orkes Melayu, dangdut baru populer belakangan, usai Raden Haji Oma (Rhoma) Irama sukses memodifikasi seni rakyat itu menjadi aliran tandingan bagi musik rock. Bersama Soneta, Oma merevolusi musik yang tak terbayangkan musikus lain di zamannya. Di Koloman Budaya 91 dan Mimbar Budaya 13, Sivitas Kothèka dan Lesbumi Pamekasan akan mengulas lagu-lagu Oma serta melihat jeroan karya-karyanya.