Menu

Mode Gelap
Festival Sastra-Sains 2025, Epistemologi Maut dan Cinta Tentang Roh dan Seks Park dan Roman Klise Mencari Surga dalam Peta Perihal Puisi dan Gejala Kematian Sejarah One Piece, Nika, dan Genderang Pembebasan

Koloman Budaya

“Bunyi, Puisi, Komedi”, Sajian Hiburan Awal Tahun


					Foto oleh Kelik Rahmadi/Sivitas Kothèka Perbesar

Foto oleh Kelik Rahmadi/Sivitas Kothèka

Pamekasan, 15 Januari 2025—Sebuah perhelatan budaya yang meriah sukses digelar di kafe Manifesco yang berlokasi di Jalan Raya Jalmak, Pamekasan. Acara bertajuk “Bunyi, Puisi, Komedi” ini menyajikan beragam pertunjukan seni yang memukau. Pertunjukan ini diselenggarakan komunitas Sivitas Kothèka dan Lesbumi Pamekasan. 

Foto oleh Kelik Rahmadi/Sivitas Kothèka

Resital “Bunyi, Puisi, Komedi” disemarakkan oleh 24 penampil. Beberapa komunitas seni asal Sampang, Pamekasan, dan Sumenep turut memeriahkan acara tersebut, seperti Sanggar Iqro’, Compok Literasi, Warga Tabun, Majlis Rojung, dan Mandhala Senom. Bahkan Kiai Faizi dari Pondok Pesantren Annuqayah yang juga seorang penyair, penulis, dan musisi, ikut berkontribusi di acara ini.

Foto oleh Kelik Rahmadi/Sivitas Kothèka

Dipimpin oleh Qoribul Lathif sebagai ketua pelaksana, gelaran ini merupakan agenda bulanan Sivitas kothèka  (Koloman Budaya ke-94) yang berkolaborasi dengan Lesbumi Pamekasan (Mimbar Budaya ke-14). Pentas ini digelar untuk mengawali tahun 2025 dengan hiburan-hiburan yang segar. Perihal itu disampaikan Zainal Abidin dalam prolog singkatnya.  “Manusia itu butuh hiburan”, kata dia.

Foto oleh Kelik Rahmadi/Sivitas Kothèka

Hiburan yang ditampilkan beragam, di antaranya yaitu tari tradisional, pembacaan puisi, monolog, musik, sampai stand up comedy, dan beat box. Salah seorang penampil bahkan masih duduk di bangku SD. Abe, pianis berusia 12 tahun itu, berhasil menghibur penonton dengan alunan melodi pianonya.

Foto oleh Kelik Rahmadi/Sivitas Kothèka

Puluhan penonton sangat antusias menyaksikan setiap pertunjukan sejak pukul 19:30 WIB hingga 22:30 WIB. Resital mini ini berhasil menciptakan suasana hangat dan akrab bagi seluruh pengunjung kafe.

Foto oleh Kelik Rahmadi/Sivitas Kothèka

Kolaborasi lintas komunitas semacam ini membuktikan bahwa seni dan budaya mampu menyatukan berbagai kalangan. Diharapkan, acara serupa dapat terus diadakan untuk memperkaya khazanah seni dan budaya di Pamekasan dan sekitarnya.

 

Editor: Asief Abdi

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Festival Sastra-Sains 2025, Epistemologi Maut dan Cinta

1 Oktober 2025 - 13:34 WIB

Foto oleh Ahmad Naufal Amini

Mengasah Pisau Karl Marx

9 Agustus 2025 - 14:56 WIB

Warung Madura sebagai Dramaturgi

2 Juli 2025 - 14:05 WIB

Banyak dibaca di Koloman Budaya